HALAMAN I
<html>
<head></head>
<body bgcolor="#0000FF">
<h1 align="center"><font face="Arial, Helvetica,
sans-serif"><b>INI ADALAH WEB PERTAMA KELOMPOK
KAMI</b></font></h1>
<h2
align="center"><font face="Lucida Sans Unicode, Lucida Grande,
sans-serif"><b>Data Kelompok
Kami</b></font></h2>
<p><a
href="halaman1.html">page_1 </a> | <a
href="halaman2.html"> pege_2</a> | </a>|<a
href="halaman3.html"> pege_3</a></p>
<img src="amin.jpg" width="250">
<p><b>Nama : Amin Padmo Azam Masa</b></p>
<p><b>NIM : 11018151</b></p>
<p><b>Kelas : C</b> </p>
<img src="wahyu.jpg" width="250">
<p><b>Nama : Lalu Wahyu Reza Pratama</b></p>
<p><b>NIM : 11018144</b></p>
<p><b>Kelas : C </b></p>
<img src="dini.jpg" width="250">
<p><b>Nama : Dini Dwi Fajar Wati</b></p>
<p><b>NIM : 11018128</b></p>
<p><b>Kelas : C </b></p>
<img src="dimas.jpg" width="250">
<p><b>Nama : Dimas Nugroho Setyadi Wicaksono Ansori</b></p>
<p><b>NIM : 11018158</b></p>
<p><b>Kelas : C</b> </p>
<img src="galan.jpg" width="250">
<p><b>Nama : Galan Hensa Sahputra</b></p>
<p><b>NIM : 11018153</b></p>
<p><b>Kelas : C </b></p>
</a>
</body>
</html>
HALAMAN II
<html>
<head>
<title>D.O.N.G.E.N.G</title>
</head>
<body bgcolor="#FF0000">
<p><a href="halaman1.html">page_1 </a> | <a
href="halaman2.html"> pege_2</a> | </a>|<a
href="halaman3.html"> pege_3</a></p>
<a name="satu">
<h1>CERITA RAKYAT .::. RORO JONGGRANG</h1>
<p><a href="#satu">halaman_satu </a>|<a href="#dua"> halaman_dua</a></p>
<p align="justify">
Alkisah pada zaman dahulu kala, berdiri sebuah kerajaan yang sangat
besar yang bernama Prambanan. Rakyat Prambanan sangat damai dan makmur
di bawah kepemimpinan raja yang bernama Prabu Baka. Kerajaan-kerajaan
kecil di wilayah sekitar Prambanan juga sangat tunduk dan menghormati
kepemimpinan Prabu Baka.
Sementara itu di lain tempat, ada satu
kerajaan yang tak kalah besarnya dengan kerajaan Prambanan, yakni
kerajaan Pengging. Kerajaan tersebut terkenal sangat arogan dan ingin
selalu memperluas wilayah kekuasaanya. Kerajaan Pengging mempunyai
seorang ksatria sakti yang bernama Bondowoso. Dia mempunyai senjata
sakti yang bernama Bandung, sehingga Bondowoso terkenal dengan sebutan
Bandung Bondowoso. Selain mempunyai senjata yang sakti, Bandung
Bondowoso juga mempunyai bala tentara berupa Jin. Bala tentara tersebut
yang digunakan Bandung Bondowoso untuk membantunya untuk menyerang
kerajaan lain dan memenuhi segala keinginannya.
Hingga Suatu
ketika, Raja Pengging yang arogan memanggil Bandung Bondowoso. Raja
Pengging itu kemudian memerintahkan Bandung Bondowoso untuk menyerang
Kerajaan Prambanan. Keesokan harinya Bandung Bondowoso memanggil
balatentaranya yang berupa Jin untuk berkumpul, dan langsung berangkat
ke Kerajaan Prambanan.
Setibanya di Prambanan, mereka langsung
menyerbu masuk ke dalam istana Prambanan. Prabu Baka dan pasukannya
kalang kabut, karena mereka kurang persiapan. Akhirnya Bandung Bondowoso
berhasil menduduki Kerajaan Prambanan, dan Prabu Baka tewas karena
terkena senjata Bandung Bondowoso.
Kemenangan Bandung Bondowoso
dan pasukannya disambut gembira oleh Raja Pengging. Kemudian Raja
Pengging pun mengamanatkan Bandung Bondowoso untuk menempati Istana
Prambanan dan mengurus segala isinya,termasuk keluarga Prabu Baka.
Pada
saat Bandung Bondowoso tinggal di Istana Kerajaan Prambanan, dia
melihat seorang wanita yang sangat cantik jelita. Wanita tersebut adalah
Roro Jonggrang, putri dari Prabu Baka. Saat melihat Roro Jonggrang,
Bandung Bondowoso mulai jatuh hati. Dengan tanpa berpikir panjang lagi,
Bandung Bondowoso langsung memanggil dan melamar Roro Jonggrang.
“Wahai Roro Jonggrang, bersediakah seandainya dikau menjadi permaisuriku?”, Tanya Bandung Bondowoso pada Roro Jonggrang.
Mendengar
pertanyaan dari Bandung Bondowoso tersebut, Roro Jonggrang hanya
terdiam dan kelihatan bingung. Sebenarnya dia sangat membenci Bandung
Bondowoso, karena telah membunuh ayahnya yang sangat dicintainya. Tetapi
di sisi lain, Roro Jonggrang merasa takut menolak lamaran Bandung
Bondowoso. Akhirnya setelah berfikir sejenak, Roro Jonggrang pun
menemukan satu cara supaya Bandung Bondowoso tidak jadi menikahinya.
“Baiklah,aku menerima lamaranmu. Tetapi setelah kamu memenuhi satu syarat dariku”,jawab Roro Jonggrang.
“Apakah syaratmu itu Roro Jonggrang?”, Tanya Bandung Bandawasa.
“Buatkan aku seribu candi dan dua buah sumur dalam waktu satu malam”, Jawab Roro Jonggrang.
Mendengar
syarat yang diajukan Roro Jonggrang tersebut, Bandung Bondowoso pun
langsung menyetujuinya. Dia merasa bahwa itu adalah syarat yang sangat
mudah baginya, karena Bandung Bondowoso mempunyai balatentara Jin yang
sangat banyak.
Pada malam harinya, Bandung Bandawasa mulai
mengumpulkan balatentaranya. Dalam waktu sekejap, balatentara yang
berupa Jin tersebut datang. Setelah mendengar perintah dari Bandung
Bondowoso, para balatentara itu langsung membangun candi dan sumur
dengan sangat cepat.
Roro Jonggrang yang menyaksikan pembangunan
candi mulai gelisah dan ketakutan, karena dalam dua per tiga malam,
tinggal tiga buah candi dan sebuah sumur saja yang belum mereka
selesaikan.
Roro Jonggrang kemudian berpikir keras, mencari cara supaya Bandung Bondowoso tidak dapat memenuhi persyaratannya.
Setelah
berpikir keras, Roro Jonggrang akhirnya menemukan jalan keluar. Dia
akan membuat suasana menjadi seperti pagi,sehingga para Jin tersebut
menghentikan pembuatan candi.
Roro Jonggrang segera memanggil
semua dayang-dayang yang ada di istana. Dayang-dayang tersebut diberi
tugas Roro Jonggrang untuk membakar jerami, membunyikan lesung, serta
menaburkan bunga yang berbau semerbak mewangi.
Mendengar perintah
dari Roro Jonggrang, dayang-dayang segera membakar jerami. Tak lama
kemudian langit tampak kemerah merahan, dan lesung pun mulai dibunyikan.
Bau harum bunga yang disebar mulai tercium, dan ayam pun mulai
berkokok.
Melihat langit memerah, bunyi lesung, dan bau harumnya
bunga tersebut, maka balatentara Bandung Bondowoso mulai pergi
meninggalkan pekerjaannya. Mereka pikir hari sudah mulai pagi, dan
mereka pun harus pergi.
Melihat Balatentaranya pergi, Bandung
Bondowoso berteriak: “Hai balatentaraku, hari belum pagi. Kembalilah
untuk menyelesaikan pembangunan candi ini !!!”
Para Jin tersebut
tetap pergi, dan tidak menghiraukan teriakan Bandung Bondowoso. Bandung
Bondowoso pun merasa sangat kesal, dan akhirnya menyelesaikan
pembangunan candi yang tersisa. Namun sungguh sial, belum selesai
pembangunan candi tersebut, pagi sudah datang. Bandung Bondowoso pun
gagal memenuhi syarat dari Roro Jonggrang.
Mengetahui kegagalan
Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang lalu menghampiri Bandung Bondowoso.
“Kamu gagal memenuhi syarat dariku, Bandung Bondowoso”, kata Roro
Jonggrang.
Mendengar kata Roro Jonggrang tersebut, Bandung
Bondowoso sangat marah. Dengan nada sangat keras, Bandung Bondowoso
berkata: “Kau curang Roro Jonggrang. Sebenarnya engkaulah yang
menggagalkan pembangunan seribu candi ini. Oleh karena itu, Engkau aku
kutuk menjadi arca yang ada di dalam candi yang keseribu !”
Berkat
kesaktian Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang berubah menjadi
arca/patung. Wujud arca tersebut hingga kini dapat disaksikan di dalam
kompleks candi Prambanan, dan nama candi tersebut dikenal dengan nama
candi Roro Jonggrang. Sementara candi-candi yang berada di sekitarnya
disebut dengan Candi Sewu atau Candi Seribu.
</a></p>
<a name="dua">
<h1>CERITA ANAK .::. RAJAWALI YANG CERDIK</h1>
<p><a href="#satu">halaman_satu </a>|<a href="#dua"> halaman_dua</a></p>
<p align="justify">
Di Suatu hari yang panas seekor rajawali sangat haus dan ingin minum.
Sungai amat jauh dan sangat melelahkan jika terbang ke sana untuk minum.
Ia tidak melihat kolam air di mana pun. Ia terbang berputar-putar.
Akhirnya ia melihat sebuah buyung di luar rumah. Rajawali terbang turun
ke buyung itu. Di sana ada sedikit air di dasar buyung. Rajawali
memasukkan kepalanya ke dalam buyung tetapi ia tidak menggapai air itu.
Ia memanjat ke atas buyung. Ia memasukkan lagi kepalanya ke dalam
buyung tetapi paruhnya tidak bisa mencapai air itu.
Kemudian ia mencari akal.
Rajawali itu terbang tinggi dan kemudian turun menuju ke buyung untuk
memecahkannya dengan paruhnya tetapi buyung itu amat kuat. Ia tidak
dapat memecahkannya. Rajawali itu keluar terbang kearah buyung kemudian
ia menabrakkan sayapnya. Ia mencoba memecahkannya, agar airnya akan
keluar membasahi lantai. Tetapi buyung itu amat kuat. Rajawali itu amat
letih bila harus terbang lebih jauh lagi. Ia berpikir ia akan mati
kehausan.
Rajawali itu duduk termenung di sarangnya. Ia berpikir
terus menerus Ia tidak mau mati karena kehausan. Ia melihat banyak
batu-batu kecil di tanah. Ia mendapatkan ide. Ia mengambil batu itu dan
memasukkannya ke dalam buyung. Ia memasukkan dan memasukkan terus. Air
itu naik lebih tinggi setiap kali batu jatuh ke dalam buyung. Buyung itu
hampir penuh dengan batu. Air telah naik sampai ke permukaan. Rajawali
yang pintar itu memasukkan paruhnya dan ia mendapatkan air. Pepatah
mengatakan bahwa “ Jika ada kemauan pasti ada jalan. “ Rajawali itu
telah membuktikannya.
</a></p>
</a>
</body>
</html>
HALAMAN III
<html>
<p><a
href="halaman1.html">page_1 </a> | <a
href="halaman2.html"> pege_2</a> | </a>|<a
href="halaman3.html"> pege_3</a></p>
<head>ISIKAN BIODATA ANDA !!!</head>
<body bgcolor="#0000FF">
<p></p>
<p>Nama : <input type="text" name="nama" ></p>
<input type="radio" name="sex" value="Laki - laki" /> Laki - laki
<input type="radio" name="sex" value="Perempuan" /> Perempuan
<p>
TTL :
<input size="25" type="text" value="Tempat"/>
<select>
<option>Tanggal</option>
<option>1</option>
<option>2</option>
<option>3</option>
<option>4</option>
<option>5</option>
<option>6</option>
<option>7</option>
<option>8</option>
<option>9</option>
<option>10</option>
<option>11</option>
<option>12</option>
<option>13</option>
<option>14</option>
<option>15</option>
<option>16</option>
<option>17</option>
<option>18</option>
<option>19</option>
<option>20</option>
<option>21</option>
<option>22</option>
<option>23</option>
<option>24</option>
<option>25</option>
<option>26</option>
<option>27</option>
<option>28</option>
<option>29</option>
<option>30</option>
<option>31</option>
</select>
<select>
<option>Bulan</option>
<option>Januari</option>
<option>Februari</option>
<option>Maret</option>
<option>April</option>
<option>Mei</option>
<option>Juni</option>
<option>Juli</option>
<option>Agustus</option>
<option>September</option>
<option>Oktober</option>
<option>November</option>
<option>Desember</option>
</select>
<select>
<option>Tahun</option>
<option>1985</option>
<option>1986</option>
<option>1987</option>
<option>1988</option>
<option>1989</option>
<option>1990</option>
<option>1991</option>
<option>1992</option>
<option>1993</option>
<option>1994</option>
<option>1995</option>
</select></td></tr></p>
<p>Alamat : <input type="text" name="alamat"></p>
<p>E-mail : <input type="text" name="e-mail"></p>
<input type="checkbox" name="p-web" value="suka-suka" > saya menyukai pelajaran P-Web dan dosennya<br>
<input type="checkbox" name="p-web" value="suka" > saya tidak
suka pelajaran P-Web dan saya menyukai dosennya, piiissss <br>
<input type="checkbox" name="p-web" value="tidak suka" > saya
tidak suka pelajaran P-Web dan dosennya, hehehe (smile)<br>
<p>Komentar : </p>
<textarea name="comments" cols=40 rows=10>
</textarea>
</a>
</body>
</html>